Minggu, 11 Mei 2008

Ketika cinta mulai menggoda

Rasa cinta itu unik. Nggak mengenal status seseorang, dan juga suka tiba-tiba aja datang. Hadir dalam jiwa, menggerogoti hati, mengaduk-mengaduk perasaan, yang akhirnya muncul rasa suka dan rindu. Duh, banyak pujangga yang berhasil menorehkan kata-kata puitisnya tentang cinta. Sebab cinta itu naluriah. Pasti dimiliki oleh seluruh manusia, termasuk hewan. Allah udah memberikan rasa itu kepada manusia. Firman-Nya: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak,” (QS Ali Imraan [3]:14)

Nah, gimana jadinya kalo sesama aktivis muncul rasa cinta? Nggak masalah. Sah-sah saja kok. Bahkan sangat mungkin terjadi. Itu naluriah. Cuma, tetap harus aman dan terkendali. Nggak boleh mengganggu stabilitas nasional (ciiee.. bahasanya pejabat banget tuh!). Iya, saat cinta menggoda, jarang yang bisa bertahan dari godaannya yang kadang menggelapkan mata dan hati seseorang. Jangan heran dong kalo sampe ada yang nekat pacaran. Wah, aktivis kok pacaran?

Sobat, itu sebabnya kamu kudu bisa jaga diri. Ukhuwah islamiyah di antara sesama aktivis tentunya nggak dinodai dengan perbuatan yang mencemarkan nama baik organisasi, nama baik kamu, nama baik sesama aktivis, dan yang jelas kesucian Islam. Jangan sampe ada omongan, “aktivis aja pacarannya kuat, tuh! Muna deh!”. Coba, gimana kalo sampe ada yang bilang begitu? Nyesek banget kan? Jelas lebih dahsyat dari wabah HIV di Papua tuh! Upss...

Kalo udah gitu, bisa ngerusak predikat tuh. Bener. Sebab, serangan kepada orang yang punya predikat ‘paham agama’ lebih kenceng. Jadi kalo ada aktivis yang pacaran, orang di sekililing mereka dengan sengit mengolok-olok, mencemooh, bahkan mencibir sinis. Kejam juga ya? Bandingkan dengan orang yang belum paham agama, atau nggak aktif di organisasi kerohanian Islam, biasa-biasa aja tuh. Sobat, inilah semacam ‘hukuman sosial’ yang kudu ditanggung seseorang yang udah dipandang ngerti. Padahal, sama aja dosanya. Tapi, seolah lebih besar kalo itu dilakukan oleh aktivis dakwah. Gawat!

Wajar juga sih pandangan seperti itu. Sebab, umat kan lagi nyari siapa yang dapat ia percayai dan teladani dalam kehidupannya. Jadi, jangan khianati kepercayaan mereka kepadamu hanya gara-gara soal cinta yang kebablasan. Sebab, mereka menganggap bahwa kamu mampu menjaga diri dan mungkin orang lain. Nah, kalo kemudian kamu melakukan perbuatan yang merendahkan martabatmu, rasanya pantes banget kalo kemudian mereka nggak percaya lagi sama kamu yang aktif di pegajian. Betul apa betul?
Sobat, cinta seketika bisa datang menggoda, hadir dalam jiwa, memenuhi rongga dada, dan membawa asa yang menghempaskan segala duka yang pernah ada. Hmm.. kalo itu yang kamu rasakan, harap hati-hati. Ukhuwah di antara kamu jangan dinodai dengan aktivitas bejat, meskipun atas nama cinta. Berbahaya. Jangan heran kalo Kahlil Gibran pernah bikin puisi seperti ini: “Cinta berlalu di hadapan kita, terbalut dalam kerendahan hati, tetapi kita lari darinya dalam ketakutan, atau bersembunyi di dalam kegelapan; atau yang lain mengejarnya, untuk berbuat jahat atas namanya”

Wallahua'lam

2 komentar:

wee mengatakan...

Aq jd komentator pertama neh :)

Oke, komentar singkatku:

1. Emang alirannya Si Abdul neh, ngomong tentang 'cinta'... looks so expert n sepertinya benar2 dipenuhi pengalaman pribadi, hehehe

2. Hmm, para aktivis saling jatuh cinta, menurutku wajar. Manusia jg kan... Untuk apa diciptakan rasa cinta kalo dilarang...

3. Tapi, mang bener kalo aktivis itu bakal bener2 disorot. Sekali melakukan kesalahan, bagaikan hujan sehari yg turun setelah kemarau berbulan2... Kalo masy bs bijak, mungkin gak bakal gitu juga, tapi... itulah konsekuensinya jadi seorang aktivis, secara... dulu juga aq pernah masuk dalam barisan org2 yg sebel liat para jilbaber yg kuanggap ekstrem tapi muna :).

4. Cinta itu wajar, tapi pengungkapannya tdk harus melalui belokan... yang lurus2 ajah (emang jalan...). Pernah ada akhwat yg ngomong, "Ntar kalo aku taaruf, aku bakal nanya ke ikhwan, apakah pernah punya kecenderungan dg akhwat laen yg blm tersampaikan?! Klo ada, bakal aku suruh dia maju dulu ke akhwat itu..."...

Kok aku komennya gak nyambung yaks... whatever lah, lain waktu komen lagi degh :)

Anonim mengatakan...

kisah klasik para aktivis...dari cara menyampaikan sepertinya
antum byk pengalamn niy..
memang sich godaan selalu ada dimana2, ga hny ssm aktivis tp sesama profesi jg bisa..bhkn pasien pun bisa..tapi itulah ujian hidup, seberapa kuat tembok qt..he3..
kl qt selalu update anti VMJ insyaAlloh bisa..
"kebutuhan qt akan ilmu hampir sama dgn kbutuhan qt akan makan dan minum bahkan lebih,,"
kata ulama salaf gt...